Sunday, October 21, 2012

debat purnama


Dalam hening malam kelam
Akal seolah meminta sajak si bulan
Yang setia di dada langit kelabu          
tanpa mengisahkan terang sinarnya
atau suram cahayanya.

Si kerdil mula mendongak, menongkat dagu
Dengan mata terus lekat pada sinar yang berbatu-batu jauhnya
Akal si kerdil menyangkah,
Untuk apa ditenung sesuatu yang tidak membawa apa-apa makna bererti?
Tenunglah hingga ke pagi,
Tataplah sepuas hati,
Namun sang bulan tetap akan terus kekal di langit hitam,
Takkan berubah fitrahnya.

Bibir tersungging senyum tipis dengan jawab lembut si hati,
Bukankah sang purnama itu salah satu daripada ciptaan Sang Pencipta Alam?
Kenapa tidak kita merenung bulan?
Kenapa tidak kita tatap sepuas hati?
walau tanpa kehadiran para bintang berkelipan
namun si bulan masih mampu membuatkan hati menjadi damai.
Hanya dengan merenung sinar kelam itu,
Sudah cukup untuk hilangkan gundah dalam hati nan lara,
Betapa indahnya ciptaan Illahi.
Betapa ruginya kita, kerana tidak mampu menikmati ciptaan seindah itu.
SubhanaAllah!



ketidaksempurnaan itulah yang sempurna ^^,

No comments:

Post a Comment